Kamis, 08 Oktober 2020

Indonesia Gaungkan Diplomasi Digital di Asia Pasifik

Menteri Luar Negara Retno Marsudi berkata saat ini telah waktunya untuk kegiatan diplomasi buat menggunakan teknologi digital.

“ Ketidakmampuan kita dalam menjajaki lompatan teknologi hendak membuat kita tertinggal. Begitu pula dengan diplomasi. Apabila tidak bisa membiasakan dengan transformasi yang kilat, diplomasi tidak hendak relevan lagi. Seperti itu sebabnya saat ini ini saatnya kita menyandingkan diplomasi dengan digital,” ucapnya dalam sambutannya kala membuka Regional Conference on Digital Diplomacy( RCDD) di Jakarta, Selasa( 10/ 9/ 2019).

Semacam dilansir dari penjelasan formal Departemen Luar Negara, Retno mengatakan terdapat 4 khasiat dari diplomasi digital. Awal, bisa digunakan buat menyebarkan pesan perdamaian. Kedua, bagaikan perlengkapan buat penguatan kerja sama ekonomi.

Ketiga, bagaikan perlengkapan buat melindungi masyarakat negeri. Keempat, bagaikan perlengkapan buat memajukan pembangunan.

Ia menuturkan Indonesia sudah menggunakan pertumbuhan teknologi digital dalam tingkatkan pelayanan serta proteksi untuk Masyarakat Negeri Indonesia( WNI) di luar negara.

“ Departemen Luar Negara sudah mempunyai aplikasi Safe Travel serta portal Hirau WNI, sesuatu sistem pendataan digital International Cooperation yang terintegrasi buat diaspora Indonesia," ungkap Retno.

Ia meningkatkan lewat RCDD, para delegasi serta partisipan bisa silih belajar, silih memperkaya uraian menimpa diplomasi digital, silih bekerja sama menjembatani kesenjangan digital, dan membangun langkah bersama dalam menyikapi bermacam tantangan di milenium baru ini.

Konferensi ini hendak menyepakati The Jakarta Message on Regional Cooperation on Digital Diplomacy yang antara lain berisi pengakuan berartinya diplomasi digital, komitmen bersama dalam membangun pesan serta kerja sama diplomasi digital antara pemangku kepentingan terpaut, tercantum seruan buat membangun komunitas yang terbebas dari data palsu.

Hasil akhir dokumen ini hendak dilengkapi dengan suatu rencana aksi buat kerja sama berkepanjangan antara pemerintah, zona swasta, serta pemangku kepentingan yang lain dalam membangun jejaring regiona guna tingkatkan pemanfaatan teknologi digital buat diplomasi.

Forum RCDD yang digagas Indonesia ini dihadiri oleh lebih dari 200 partisipan dari 16 negeri Asia Pasifik. Negara- negara tersebut mencakup 10 negeri anggota Asean plus Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Cina, serta Selandia Baru. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar